Search This Blog

Tuesday 13 July 2010

Khitanan Massal Adik Asuh RBS di SMUN 70 Bulungan


Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku" (H.R. Bukhari Muslim). Khitan terutama bagi laki-laki muslim hukumnya adalah wajib, karena khitan adalah salah satu bentuk ibadah yang bertujuan untuk menjaga kebersihan fisik dan jiwa, hanya saja saat ini biaya khitan tidaklah murah, dan tidak semua orang dan keluarga mampu mencukupinya.

Sebagai bentuk sumbangsih para alumni angkatan 1990, SMAN 70 Bulungan Jakarta Selatan, pada tanggal 20 Juni 2010 yang lalu
mengadakan acara khitanan massal yang diselenggarakan untuk para putra Bapak/Ibu staff/pegawai, pesuruh, petugas kebersihan, pedagang kantin, satuan pengaman (satpam), dan lain sebagainya yang bertugas/bekerja atau berada di dalam ruang lingkup SMUN 70 Bulungan (dikutip dari www.kulone.com), dan juga anak-anak dari komunitas-komunitas lainnya di daerah Jabotabek, acara khitanan ini terselenggara atas kerjasama alumni angkatan tahun 1990 SMUN 70 dengan PT PLN Persero dan PKPU.

Alhamdulillah adik-adik dari Rumah Belajar Shareefa berkesempatan menjadi peserta pada khitanan massal ini, ada 8 orang anak yang ikut serta dengan segenap semangat dan keberanian. Maka setelah berkumpul dan berdoa serta briefing keberangkatan pada pagi hari di Rumah Belajar Shareefa dengan orang tua yang mendampingi, kami pun berangkat ke SMUN 70.

Adik-adik ini tambah cakep karena mengenakan sarung, baju koko dan peci yang diberikan oleh panitia, sebelum dimulai adik-adik ini diberikan pertunjukkan sulap dan quiz yang menghibur-mungkin tujuannya supaya adik-adik ini terhipnotis dan perasaannya menjadi tenang saat di khitan. Akhirnya satu per satu adik-adik dari Rumah Belajar Shareefa ini dipanggil namanya untuk segera masuk ke ruang Khitan oleh paramedis dari PKPU, semua wajah yang tadinya ceria berangsur memudar, ada yang tegang, ada pula yang menangis sesenggukan karena melihat temannya berteriak kencang di dalam-padahal menurut pengakuan salah satu anak yang kalem-kalem saja rasanya tidak terlalu sakit. Dan..setelah 7 anak masuk untuk di khitan, ada satu anak yang malah lari tunggang langgang....hahaha...adik Gilang Putra rupa nya ketakutan duluan, dia marah dan lari ke arah lapangan...setelah dibujuk rayu oleh salah seorang tante panitia cantik dan baik hati, akhirnya adik Gilang pun menurut dan segera "dieksekusi"...setengah jam berlalu, dan satu per satu adik-adik ini keluar dari ruangan"eksekusi" menuju ruang pemulihan. Kali ini yang menangis bukan adik-adiknya melainkan para orang tua yang mendampingi, mereka mengucap takbir, tahmid dan tasbih sebagai rasa syukur atas dikhitannya putra mereka.. adik-adik ini pun mendapatkan bingkisan alat tulis dan uang saku dari panitia yang membuat mereka senang..

Dan, bagaimana dengan adik Gilang...rupanya ia berteriak paling kencang di dalam ruangan khitan, dan ketika keluar lalu mendapatkan hadiah dia tertawa riang cekikikan...hahaha..ada-ada saja...Akhirnya, dengan mobil Kak Al-Birunni, Ibu Ika dan Bp.H. Hamzah, kami pun meluncur kembali dengan perlahan ke Ciputat...kami pun pulang dengan penuh rasa haru dan syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT.

Special Thanks to : Alumni SMUN 70 Angkatan 1990; Ibu Cylke Atwir, Ibu Ika, Bp Syaifudin, Bp. H. Hamzah, Kak Al Birruni, Kak Enok Hendra, Para orang tua adik-adik peserta dan Abi Shareefa..@Kak Tyas